*umbrella - from prof google
Suatu waktu, aku pernah mendengar ada buku yang mengisahkan
antara wanita dan pria itu seperti planet mars dan Pluto. Terlalu jauh
perbedaannya. Mulai fisik sampe cara pandang. Buatku, gak butuh itu wanita dan
pria untuk tahu seberapa jauh perbedaan antara satu orang dengan yang lainnya. Bagaimanapun
juga, setiap individu selalu punya cara masing-masing untuk menghadapi masalah.
Kata Dee di bukunya Partikel, orang utan itu tidak
membutuhkan pernyataan berulang-ulang tentang hubungan dengan pasangannya. Tapi
tidak dengan manusia. Karena buatku, manusia itu makhluk yang paling dinamis di
bumi. Setiap keputusan yang diambil, selalu menghasilkan perubahan. Bahkan ketika
tidak mengambil keputusan pun akan mengalami perubahan.
Beberapa waktu yang lalu, aku mengalami sebuah
ketidaknyamanan dalam hubunganku denganmu. Tadinya aku ingin mendiamkan saja,
sampai kau sadar sendiri. Tapi, buatku itu menyiksaku. Dan mau tidak mau,
akhirnya aku luluh dengan senyuman konyolmu itu.
Caraku untuk memperbaiki semuanya itu membicarakannya. Mendiskusikan
apa yang harus kita lakukan ke depannya. Mungkin sepintas terlihat merepotkan
diri sendiri. Tapi aku percaya, sesuatu yang dipendam itu tidak menyelesaikan
masalah. Dan masalah manusia tidak mungkin diam, selalu bergerak dan selalu
meminta penyelesaian.
Caramu itu membuatku mau membicarakannya, salah satunya
dengan senyuman konyolmu itu. Dasar kau manusia menyebalkan!
Kemudian yang tersisa untukku dan untukmu adalah mencoba
bergerak untuk semakin baik, bersama-sama. Karena berubah pun tidak cukup dari
satu sisi. Sama sepertiku, tidak lengkap rasanya kalau kau tak ada.
#aseeeeeeekkk
Rumah kontrakan
Setelah segelas susu
dan batu kerikil diantara kita
No comments:
Post a Comment