Monday, November 19, 2012

teman


Malam sudah larut. Tapi aku masih menikmati secangkir vanilla latte bersama sahabat-sahabatku.

Pertama, namanya Bima. Mahasiswa pertambangan ITB. Baru pulang dari Australia. Di sana dia jadi tukang cuci piring dan fotocopy. Hasilnya? Wet suit dan sertifikat diving dari Padi. Kedua, Suryo. Biasa dipanggil komandan. Mahasiswa kedokteran UNSOED. Maret besok wisuda. Wow! Ketiga, Ida Ayu. Mahasiswa teknologi pertanian UNS. Pernah perform di Cina, mewakili Indonesia. Keempat, Astarani. Mahasiswa komunikasi UNSOED. Aktifis kampus. Siapa sih yang gak kenal asta? Organisator canggih, boi! Dan masih banyak lagi, yang tidak ikut malam ini. Tapi mereka semua punya prestasi. Lantas, prestasi apa yang sudah kucapai? Hemmm.... *garuk2 kepala.

Kemudian terlintas beberapa tahun yang lalu, ketika aku pertama kali bertemu mereka di organisasi pecinta alam di SMA. Kami menyebutnya keanggotaan seumur hidup. Mungkin ini yang dimaksud oleh papi daduto dan sesepuh2 kami. Segimanapun kita nyari sendiri jalan hidup kita, suatu waktu kita bertemu kembali dan akan ada banyak cerita. Banyak pengalaman. Juga banyak motivasi buat lebih sukses lagi.

Buatku, mereka bukan hanya sebagai teman jalan2.. tapi lewat mereka, aku bisa berbagi mimpi. Bisa sedikit demi sedikit menjalani mimpi bersama. Dan aku bangga menyebut mereka saudaraku!

Aku tahu, tidak hanya mereka yang menjadi teman di hidupku. Masih ada banyak orang lagi. Aku pun bangga menyebut mereka temanku. Sabagaimanapun perlakuan mereka. Ada yang datang, menetap, lantas pergi begitu saja. Pernah juga aku yang memutuskan untuk pergi karena berbagai pertimbangan. Ada juga yang datang, kemudian pergi, tapi kembali lagi. Aku berusaha keras untuk tidak menyalahkan siapa2. Mungkin memang itu jalan hidupnya. Yang kuusahakan hanyalah berusaha selalu ada, untuk teman maupun saudaraku.

Beberapa tahun yang lalu, salah satu sahabatku pernah berkata ‘sahabat itu bukan tentang sejak kapan dia datang. Tapi saat dia datang dan tidak pernah pergi.’

Dan terima kasih, untuk kalian yang datang dan tidak pernah pergi.


selamat pagi, selamat beristirahat kawan.. :)


Saturday, November 10, 2012

(every) sunday morning


happy sunday! semoga suasana hati tak semendung yang ada di luar sana. 
mari segera selesaikan deadline hari ini. :D


eh, ada yang nemenin nih : 

mari bergoyaang... :D 

 10% progress

parti! parti! 

semangaaaattttttttttt!! 
H-12 jam dikirim


Friday, November 9, 2012

banyak tahu

ayah saya suka membaca, suka mendengar, dan banyak traveling saat mudanya. jadi banyak tahu. saya ingin bisa banyak tahu juga. :')

kata ayah saya, kalau banyak tahu bisa bikin otaknya gak mati. mungkin yang dimaksud ayah saya, biar saya nggak cuma jadi mesin, seperti yang di film 3 idiots. 

sunyi


Pantai. Sebenarnya aku tidak begitu suka ke pantai. Panas dan ramai selalu membuatku jengah entah kenapa. Tapi  kuakui, suara debur ombak adalah alasan satu-satunya ketika aku menginginkan pantai.

Beberapa hari yang lalu aku mengunjungi sebuah pantai di kompleks pantai sundak, wonosari. Namanya Drini. Sepintas memang tidak seterkenal tetangganya, yaitu Baron dan Sundak. Ini pertama kalinya aku mengunjungi Drini.

Cuaca sedang mendung dan terkadang terselip gerimis. Begitu sampai di parkiran, sama sekali tidak terlihat adanya motor atau mobil. wajar saja, ini bukan weekend. Masuk ke pantai, dan coba tebak apa yang aku temukan.

Pantai yang sunyi. Tanpa seorang pun ada di sana.

pantainya bersih dari manusia

 duduk sambil liatin lautan lepas

 namanya kenang. sahabat pertamaku di jogja. 

Jarum di jam tanganku sudah menunjukkan lewat pukul 17.00 dan aku masih betah menikmati pantai yang sunyi. sesekali gerimis datang dan pergi. dan kami masih di tempat yang sama. di tempat duduk yang terbuat dari pohon kelapa tumbang. sembari sesekali bercerita. 

Ini gerimis senja yang paling aku nikmati. ditemani deburan ombak dan seorang sahabat. 


terimakasih telah mengajakku jalan2 teman.. :*


Saturday, November 3, 2012

...

Coba dipikir ulang, kamu pikir kamu siapa? ngaca dong!

................

Wednesday, October 31, 2012

Sajak Pasar Ria


Bangunlah sayang...
Kau bilang, malam ini kita ke pasar ria
Kita akan naik bianglala
Kau kan memegang erat tanganku
Dan kerlup cahaya di sana, mengingatkanmu..
Mengingatkan pada kita
Kita yang tak bosan tertawa walau takut


ditulis satu tahun yang lalu,
di sepertiga malam yang sepi

Tuesday, October 30, 2012

mendekati

terbangun sebelum subuh, lantas duduk di depan PC mencari tutorial programming. rasanya tertarik dalam pusaran realita kampus yang semakin lama semakin susah kutemukan passionnya. aku tidak menyesal memasuki jurusan ini. hanya saja, sepertinya ini baru mendekati apa yang aku cari.

*setelah gerimis sore
selamat datang minggu yang melelahkan